BAB 1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Engel,
Blackwell dan Miniard (1990), perilaku
konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming,
and disposing of products and services, including the decision processes that
precede and follow this action” (p.3).
“Perilaku konsumen
merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh,
mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.”
Sedangkan menurut
Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the
buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume,
disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5).
“Perilaku konsumen
adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang
atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001)”.
Perilaku konsumen
menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu.
Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi
pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
1.2 pemikiran yang benar tentang konsumen
1. Konsumen adalah
RAJA
2. Motivasi dan
perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.
3.
Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menghadapi
konsumen secara
serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu.
4.
Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial
asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk
mengekang upaya manipulasi.
Bila ke empat premis
ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif. Kami memberikan contoh
dari hasil pemikiran yang benar maupun yang salah mengenai konsumen. Kami lebih
jauh mendemonstrasikan bahwa penelitian konsumen, bila ditanggapi dan
ditafsirkan dengan benar, memberikan masukan yang esensial untuk strategi
pemasaran yang baik dalam organisasi yang mencari laba maupun yang tidak
mencari laba. Akhirnya, penelitian juga berfungsi sebagai basis untuk pendidikan
dan perlindungan konsumen, dan melengkapi informasi yang penting untuk
keputusan kebijakkan umum.
1.3 Penelitian konsumen sebagai bidang dinamis
PENTINGNYA PENELITIAN KONSUMEN
Kurangnya perhatian
terhadap penelitian konsumen sudah disadari sejak dahalu. Hal ini terlihat dari
para pemasar yang lebih memfokuskan pada bagaimana caranya mi,mpfodLiksi dan
memasarkan produknya saia. Para pemasar kurang memperhatikan bagaimana
sebenarnya reaksi dari konsumen yang rnengkonsti produk tersebut. Bila konsumen
merasa tertarik pada suatu produk secara teliti konsumen hanya dapat
mengkonsumsi produk tersebut tanpa dapat diberikan tanggapan yang dirasakannya
dari produk tersebut.
Sudah banyak
perusahaan-perusahaan yang menunjukkan keinginannya untuk mengetahui tidak
hanya sejauh-mana kebutuhan konsumen, akan tetapi juga bagaimana tanggapannya
akan produk yang dikonsumsinya yang berarti berhubungan dengan kepuasan
konsumen. Perusahaan mulai kritis Mengenali tingkah laku konsumen akan
suatu produk. Mereka mulai banyak melakukan penelitian yang dapat membantu
mereka untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus dengan kepuasan konsumen
tersebut. Perusahaan melakukan berbagai macam riset dengan melihat dari
berbagai macam faktor yang akan timbul.
Pendekatan Penelitian Konsumen
Ada dua pendekatan penelitian, yaitu pendekatan
penelitian Cross-sectional dan Longitudinal.
1.
Pendekatan Penelitian Cross-Sectional
Pendekatan ini dimaksudkan untuk meneliti aspek-aspek
peri,~pku konsumen yang menggunakan waktu secara relatif sii-tgkat, misalnya
meneliti perubahan perilaku konsumen pada waktu tertentu, mempelajari nilai dan
sikap konsumen terhadap suatu produk dalam momen waktu tertentu.
2.
Pendekatan Penelitian
Longitudinal
Pendekatan ini dimaksudkan untuk meneliti aspek—aspek
perilaku konsumen yang terjadi dalam beberapa periode waktu tertentu, misalnya
mengadakan penelitian mengenai pendapat masyarakat tentang kopi merek glatik
selama periode waktu enam bulan.
Pendekatan
penelitian longitudinal dilakukan pada periode waktu yang relatif lama,
sedangkan pendekatan penelitian cross-sectional menggunakan waktu relatir
singkat atau sesaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar