BAB IV part 2
Pembelian
1. Proses Keputusan Membeli
Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap : pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian,
dan
perilaku setelah pembelian .Jelas bahwa proses
pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan berlanjut jauh
sesudahnya. Pasar perlu berfokus pada seluruhProses Pengambilan Keputusan
Pembelian bukan hanya pada proses saja
Secara teori konsumen melalui seluruh lima tahap pada tiap pembelian .Tapi pada
pembelian rutin, konsumen terkadang melewatkan atau membalik beberapa tahap
itu. Seorang wanita yang kadang membeli pasta gigi merek yang biasa digunakannya
akan mengenali kebutuhan tetapi dia akan bergerak langsung ke proses pembelian,
dengan melewatkan pencarian informasi dan mengevaluasi alternatif. Pertimbangan
yang muncul pada saat konsumen menghadapi situasi pembelian baru bisa bersifat
kompleks
Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan
(need recognation)- pembelian mengenali permasalahn atau kebutuhan. Pembeli
merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yabg
diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipisu oleh stimulus internal ketika salah satu
kebutuhan normal-lapar,haus,seks, naik ke tingkatan yang cukup tinggi sehingga
menjadi pendorong.
Kebutuhan dapat dipisu oleh rangsangan eksternal.
Seseorang mungkin merasa membutuhkan hobi baru ketika kesibukan pekerjaanya
mulai menurun, dan dia mulai memikirkan kamera setelah berbincang – bincang
dengan teman tentang fotografi
atau setelah melihat iklan kamera. Pada tahap itu,
pemasar menuntun konsumen supaya membeli produk tersebut
Setelah mengumpulkan informasi seperti itu, pemasar
dapat mengidentifikasi faktor faktor yang paling sering memicu ketertarikan terhadap
produk dan mengembangkan program pemasaran yang melibatkan faktor – faktor
tersebut.
2. Memilih Alternatif Terbaik
Sikap konsumen terhadap sejumlah merek tertentu
terbentuk melalui bebErapa prosedur evaluasi. Cara konsumen memulai usaha
mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada kosumen individual dan
situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus , konsumen menggunkan
kalkulasi yang paling logis.
3. Memilih Sumber – Sumber Pembelian
Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai
sumber. Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan
kerja), sumber komersial (iklan, penjual, pengecer, bungkus, situs Web dan lain
- lain) , sumber publik (media massa, organisasi pemberi peringkat), dan sumber
berdasarkan pengalaman (memgang, meneliti, menggnakan produk). Pengaruh relatif
di antara sumber informasi itu berbeda beda di antara berbagai produk dan
pembeli.
Konsumen biasanya menerima sebagian besar informasi
dari sumber komersial yang dikendalikan oleh pemasar. Namun demikian, sumber
yang paling efektif cenderung yang bersifat pribadi. Sumber komersial biasanya
memberikan informasi kepada pembeli, sedangkan sumber pribadi memberikan
legitimasi atau mengevaluasi produk bagi pembeli.
Seseorang terkadang meminta oranglain – teman,
keluarga, rekan kerja dan para profesional supaya merekomendasikan produk atau
jasa. Oleh karena itu, perusahaan mempunyai ketertarikan yang kuat untuk
membangun sumber pemasaran getok tular( word of mouth sources). Sumber – sumber
itu mempunyai dua keuntungan utama
Pertama, sumber itu meyakinkan. Pemasaran dari mulut
ke mulut adalah salah satunya metode promosi dari konsumen, oleh konsumen, dan
untuk konsumen . Mempunyai konsumen yang setia da terpuaskan da membanggakan
bisnis merupakan mimpi setiap pemilik bisnis. Tidak hanya konsumen yang puas
mengulangi pembelian, tetapi mereka juga menjadi papan promosi berjalan bagi
bisnis anda
Kedua, biaya yang rendah. Menjaga hubungan dengan
konsumen dan mengubahnya menjadi sumber promosi getok tular membutuhkan biaya
yang relatif rendah. Semakin banyak informasi yang didapat, kesadaran dan
pengetahuan konsumen tentang adanya merek dan fitur akan meningkat. Dalam
pencarian informasi, seseorang banyak mempelajari merek yang tersedia.
Informasi itu juga membantunya meninggalkan pilihan merek tertentu. Perusahaan
harus mendesain bauran
pemasarannya agar calon konsumen sadar dan tahu akan
mereknya. Secara hati – hati perusahaan harus mengidentifikasi sumber informasi
konsumen dan tingkat kepentingan tiap tiap sumber itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar